Cara Membuat Semur Telur ala Mama
Mama saya jarang sekali memasak. Tapi ada masakan yang enaaaaak sekali (menurut saya hehehe), yang selalu beliau masak ketika kami di rumah. Untuk acara apapun dan kesempatan apapun: Semur. Resep semur yang mama biasa masak, adalah resep yang biasa orang Jawa pakai. Tidak memakai cengkeh, pala, jintan ataupin kayu manis seperti yang dipakai pada semur Betawi. Rasanya tidak terlalu setrooong dan dominan rasa manis plus gurih.
Nama Semur berasal dari kata Belanda, smoor, yang artinya memasak daging dengan tomat dan bawang secara perlahan. Walaupun namanya berasal dari nama Belanda, semur bukanlah makanan asli Belanda, loh. Memang ada makanan Belanda bernama Hachee (masakan yang terdiri dari daging/ ikan/ burung dan sayuran yang direbus bersama kaldu tulang, bawang dan cuka atau wine) yang menginspirasi adanya resep semur ini. Bangsa Indonesia yang pernah mencicipi makanan ini kemudian membuat suatu masakan rebusan daging yang juga berwarna cokelat namun dengan rempah-rempah khas Indonesia. Warna cokelat pada hachee yang timbul dari kaldu tulang (brownstock – kaldu tulang sapi yang dibakar), pada semur digantikan dengan warna cokelat dari kecap kedelai. Setelah menjadi familiar di bangsa kita, isian dari semur pun menjadi beragam. Tak hanya daging sapi, daging kambing, ayam, tahu, tempe dan telur pun juga bisa disemur [sumber].
Bahan yang paling sering mama saya pakai untuk semur adalah telur, alih-alih daging. Waktu memasak semur telur sendiri (diluar merebus telurnya) sebenarnya sangat cepat, kurang lebih 15 menit. Lagipula proses memasaknya tidak perlu banyak diaduk, sehingga bisa disambi mengerjakan pekerjaan rumah yang lain atau sambil twiteran. Hihihihi… Kemudahan proses pembuatannya membuat saya menyukai masakan ini. Lagipula, telur yang disemur bisa disimpan cukup lama di kulkas. Masak sekali, makan berkali-kali deh.
“Masak semur itu mudah, bahkan bisa sambil twiteran!” via @emanuellaeman (Click to Tweet!!!)
Bahan: 4 butir telur
Bumbu Halus:
3 Bawang Merah
2 Bawang Putih
1 Sendok teh (munjung) Ketumbar
Lada/ Merica jika jika suka
2 Sendok makan Gula Jawa
Garam sesuai selera
Bumbu Lain:
2 Sendok makan Minyak Goreng untuk menumis
2 Lembar Daun Salam
1 Ruas jari Lengkuas, keprek
4 Sendok makan Kecap
Cara Membuat:
1. Rebus telur di air dingin untuk menghindari telur pecah. Rebus sampai matang kurang lebih 30 menit.
2. Sambil menunggu telur matang, uleg/ blender Bumbu Halus. Sisihkan bersama Bumbu Lain.
3. Setelah telur matang, ambil telur dari panci air panas. Masukkan ke wadah yang berisi air dingin. Kupas segera, agar lebih mudah dikelupas kulitnya.
4. Agar bumbu merasuk, sebelum dimasak tusuk-tusuk telur rebus dengan tusuk gigi di sekujur permukaannya. Selain menusuk, cara lain yang bisa dipakai adalah menyayat-nyayat permukaan telur dengan pisau. Tusuk/ sayat cukup dalam namun jangan sampai tembus/ terbelah. Tusukan/ sayatan ini berguna sebagai jalan masuk bumbu ke dalam lapisan telur. Terbayang kan kuning telur yang berbumbu… MMMMMMMMMMMMMMMMMM…. :)
5. Tumis bumbu halus dengan 2 sendok makan minyak goreng sampai berbau harum. Masukkan salam dan lengkuas, tumis lagi sampai tambah harum. Hati-hati jangan terlalu lama agar bumbu tidak gosong. Masukkan telus, aduk. Tambahkan air dan kecap. Bagi yang menyukai sedikit rasa pedas, tambahkan lada/ merica bubuk.
6. Tunggu sampai mendidih. Voilaaaa!!! Semur telur siap dinikmati :)
Si Tuan Besar suka sekali membiarkan telur ini bermalam terlebih dahulu, baru dihangatkan dan dimakan keesokan harinya. Lebih merasuk bumbunya katanya (warna telurnya sampai cokelas sampai dalam). Mantapppp.
Yukkkk pin gambar di bawah di pinterest kamu, biar mudah nyarinya lagi nanti-nanti pas diperlukan. Atau bisa juga share di medsos lain di icon2 sosmed di bagian bawah yaaa…
Komentar
Posting Komentar