Bika Bogor Talas dan Ubi, Alternatif Oleh-oleh Khas Bogor yang Lembutnya Menggoda
Sudah pernah makan Bika Ambon dari Medan? Sudah pernah nyoba Bika Bogor? Hihihi, jangan-jangan malah baru denger yak kalau Bogor juga punya Bika. Saya juga baru dengar, beberapa bulan yang lalu, tentang oleh-oleh khas Bogor yang baru ini. Baru kesampaian beli, pas ada urusan keluarga ke Bogor bulan ini. Urusan keluarga maha penting, yaitu mengantar suami yang ngidam makan udon di Botani Square. Hahaha, entahlah kesambet apa ini suami saya, bawaan bayi kali ya. Padahal gerai udon yang sama ada juga di Bintaro di dekat rumah kami. Tapi dia maunya di Bogor. Pokoknya di Bogor. Jadilah kami ke Bogor.
Related post: Tips Berwisata ke Taman Safari Bogor
Perjalanan ke Bogor tidak terlalu sulit. Kami tinggal naik KRL dan kemudian dari stasiun Bogor ke Botani Square naik angkot sekali. Nah, sepulang dari makan udon tersebut, kami kepikiran untuk beli oleh-oleh berupa Bika Bogor ini. Kenapa milih Bika Bogor? Alasan utamanya karena penasaran sih. Apa bedanya sama Bika Ambon dari Medan. lalu alasan yang kedua, karena oleh-oleh Bogor yang lain sudah terlalu mainstream. Lapis yang terkenal di Bogor saja, sudah buka gerai di dekat rumah kami, tidak sampai 1 km jauhnya. Jadi kalau kasih oleh-oleh ke tetangga kan kurang Bogor jadinya.
Nah, ini dia review tentang Bika Bogor Talubi (talas dan ubi). Semoga bisa jadi gambaran buat temen-temen yang lagi bingung nyari oleh-oleh khas dari kota Bogor.
Deskripsi Bika Bogor
Bika Bogor Talubi, artinya adalah Bika Bogor Talas dan Ubi. Karena namanya Bika, maka wajib dong punya tekstur legit dan berlubang-lubang. Perbedaan yang paling mendasar antara Bika ambon Medan dengan Bika Bogor Talubi ini adalah di tepungnya. Bika ambon biasanya menggunakan tepung sagu, sementara Bika Bogor talubi selain menggunakan tepung sagu juga menggunakan sari pati talas dan talasnya sendiri. Inilah yang menjadikannya “Bogor Banget”. Identik dengan talas. Perbedaan mendasar kedua terletak pada rasanya. Bika Bogor tidak terasa ada bau daun jeruknya, menurut lidah saya ya.
Varian
1 . Bika Bogor Loyang Kotak
Bika Bogor yang berbentuk kotak punya empat pilihan rasa: nangka, pandan, talas dan yang rasanya paling manis kata Mas Talubi adalah yang ubi madu. Awalnya saya tergoda untuk membeli yang varian ubi manis ini. Sudah terbayang di pikiran saya, enaknya makan yang manis-manis ditemani segelas kopi hangat yang pahit. Namun setelah, mempertimbangkan penuh kegalauan, akhirnya saya membeli yang rasa talas. Karena paling penasaran dengan rasa unik si warna ungu ini.
2 . Bika Mini
Nah, jika untuk membeli Bika Bogor yang loyang kotak, kamu harus memilih rasa satuan, dalam satu kotak Bika Mini sudah tersedia campuran rasanya. Jadi di dalam satu kotak ada 10 potong Bika Bogor berbentuk bulat bulat kecil beraneka rasa.
Walaupun kedua varian ini sama enaknya, jika diharuskan memilih, saya lebih suka yang bika mini. Soalnya di mulut terasa lebih lembut dan dalam satu kotak saya bisa langsung dapat banyak rasa. Hihihi…. Untuk kamu yang suka kue yang lebih kenyal, mungkin akan lebih menyukai yang Bika Bogor loyang. Tapi tenang aja sih, keduanya sama-sama lembut, lumer di mulut sampai ke hati. Buat bikin temen-temen makin ngiler, sengaja saya fotoin ni tekstur dari Bika Bogor:
Kelihatan kan, gimana moist-nya Bika Bogor. Seperti ada basah-basahnya gitu. Bukan berminyak loh, tapi basah yang lembut dan kenyal. Kebayang tidak…. Mmmmmm…. Pokoknya ini favorit bangeeeeeeettttt….
Lokasi Pembelian
Ada 3 Lokasi Gerai Talubi
- Jalan Pajajaran Bogor,
- Gadog di Jalan Raya Gadog (sebelah Vimala Hills, Puncak Bogor), dan di
- Jalan Sholeh Iskandar No.18 Bogor.
Atau kamu juga bisa pesan online di nomor WA : 0888-4829-626, BBM : Talubi, atau Line : @bikabogor (jangan lupa menggunakan @ ya)
Cara Menuju ke Sana
Karena saya pernahnya ke yang Jalan Pajajaran saya ceritanya yang ke Jalan Pajajaran saja yak….
Setelah puas jalan-jalan di Botani Square seperti yang saya ceritakan di awal artikel ini, kami beranjak ke Jalan ajajaran untuk membeli Bika Bogor Talubi. Dari Botani Square kami memilih untuk sewa mobil online ke gerai Talubi terdekat. Oiya, gerai Talubi di Bogor ada 3 lokasi. Yang kami datangi yang ada di jalan Pajajaran. Super dekat dengan Botani Square. Kalau teman-teman sedang berwisata ke Kebun Raya Bogor, lokasi gerai ini juga yang paling dekat. Kami bayar mobil sewaan online kami tidak sampai Rp 15.000,00.
Pulangnya kami naik angkot nomor 10 menuju ke Statiun KRL Bogor. Dalam perjalanan pulang, saya bertanya kepada supir angkot, rute yang dapat diambil jika lain kali kami ingin ke Jalan Pajajaran langsung dari Stasiun KRL Bogor. Info dari pak supir tenyata cuma satu kali angkot saja. Dari Stasiun KRL Bogor kita sudah bisa sampai ke Gerai Talubi yang di Jalan Pajajaran. Pak Supir berpesan untuk mencari angkot nomor 10 dengan tujuan Ruko Bantar Kemang. Nanti akan diberhentikan di depan gerai (gerainya ada di deretan Ruko Bantar Kemang), tinggal menyeberang jalan saja. Jika ingin dari Ruko Bantar Kemang ke Terminal Baranang Siang naik angkotnya yang nomor 13.
Layanan Gerai
Gerai Bika Bogor Talubi buka dari jam 7 pagi sampai dengan jam 10 malam. Saat saya ke sana pada siang hari, hanya ada satu pelayan yang merangkap kasir. Pemilihan dan pick up barang dilakukan secara swalayan. Awalnya pas saya baru datang, antrian di kasir cukup panjang. Antrian ibu-ibu. Saya sudah agak ilfeel, karena khawatir bakalan lama ni antrinya. Namun ternyata, walaupun hanya satu orang yang melayani tapi saya merasa cukup cepat antriannya, karena masnya cekatan sekali. Kita sebut saja dia dengan Mas Talubi ya. Selain cekatan, Mas Talubi juga ramah. Dia sangat helpful dan mau menjelaskan beberapa pertanyaan yang saya ajukan. Kira-kira seperti inilah cerita saya di gerai talubi dalam foto. Hihihi….
Harga
Untuk Bika Bogor Loyang Kotak dibandrol Rp 35.000,00/box. Sementara untuk Bika Mini dibandrol dengan harga Rp 29.000,00/ box dimana setiap box-nya terdapat 10 potong Bika Mini beraneka rasa.
Kadaluarsa
Saya perhatikan expired date-nya adalah 4 hari setelah tanggal saya beli. Seperti layaknya bika pada umumnya, setelah 4 hari biasanya teksturnya akan menjadi lebih keras. Mungkin karena yang gerai di Jalan Pajajaran ini pusatnya ya, yang sekaligus gabung dengan lokasi pembuatan sehingga fresh from the oven, saya dapat produk yang fresh banget dan bisa tahan 4 hari full. Yang pasti, tanpa bahan pengawet tapi tahan 4 hari ini membuat bika ini bisa jadi pilihan oleh-oleh untuk dibawa keluar kota juga. Karena ga cepat basi.
Komposisi
Di kemasan tercantum komposisi Bika Bogor: Santan, Telur, Gula, Tepung Sagu, Talas, Ragi, Sari Pati Talas.
Pada kemasan Bika Bogor juga memberikan satu informasi kandungan gizi dari talas yang menurut saya penting. Umbi talas ternyata merupakan salah satu serat terbaik pada makanan. Dari 100 gram umbi talas memberikan 4,1 gram atau setara 11% kebutuhn serat harian. Mineral yang dikandung umbi talas: seng, magnesium, tembaga, besi dan mangan. Umbi Talas juga mengandung potasium serta kalium yang merupakan komponen penting yang membantu mengatur detak jantung. Oiya, katanya Mas Talubi, ubi madu dan talasnya sendiri asli bogor looohhh….
Cara Pembuatan
Pembuatan Bika Bogor sendiri walaupun home industry dijamin bersih dan higienis. Saya ga khawatir tenggorokan saya bakal gatal karena dalam pemrosesan dijamin sudah menghilangkan getah talas yang membuat gatal tersebut. Penasaran bagaimana cara pembuatannya? Kurang lebih pembuatannya demikian:
Bahan:
- Talas dikupas, potong, cuci pakai garam sampai lendir bersih, kukus.
- Tepung sagu
- Gula pasir
- Kuning telur
- Santan
- Perasa dan Pewarna Makanan
(maaf, saya tiak punya takarannya karena kan rahasia perusahaan yaaak hihihi)
Cara Membuat:
- Blender talas dan santan, saring agar ampas bersih.
- Kosok adonan talas dan kuning telur, saring agar super lembut.
- Siapkan ragi – fungsi ragi adlah membentuk rongga khas kue bika.
- Mixer sagu bersama dengan talas dan telur.
- Tambahkan ragi.
- Tambahkan gula pasir.
- Saring kembali.
- Fermentasikan selama 2 jam.
- Tambahkan perasa dan pewarna makanan.
- Tuang dalam cetakan.
- Kukus sampai bagian atasnya mengeras (lama pengukusan terganung varian Bika Ambon).
- Panggang sebentar selama dua menit.
- Keluarkan dari cetakan dan dinginkan.
Demikian cara pembuatan Bika Bogor Talubi. Oiya, cara pembuatan Bika Bogor diatas pernah diliput oleh Trans Media di acara Doeloe Sekarang yang disiarkan di Trans 7 pada Jumat, 25 November 2016 jam 10.00 WIB, sbb:
Semoga review ini bermanfaat yaaaaa….
Saya sendiri kalau ditanya akan repurchase Bika Bogor ini atau tidak? Saya akan menjawab Yes! Semoga suatu saat nanti jalan-jalan lagi ke Bogor dan jajan Bika Bogor lagi. Salam Sayang!
Disclosure: Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blogging Bika Bogor.
Komentar
Posting Komentar