Pengalaman Belajar Mengemudi Mobil Manual
Artikel ini based on pengalaman belajar mengemudi mobil di kursus mobil Surabaya. Bagaimana latihan dan berapa biayanya, selengkapnya akan saya ceritakan. :)
Belajar mengemudi mobil sebenarnya sudah lama sekali pernah saya lakukan, jaman masih single, pakai mobil matic. Yang ngelatih (calon) suami, jadi belajar mandiri gitu. Tapi hasilnya kurang optimal, karena yang ada dia paranoid saya nabrak, jadi sering banget narik rem tangan. Hehehe…. Duh so sweetnya kawatir deq pacar mobil kesayangan letchet….
Tapi sayanya sendiri saya akui memang agak parah ya nyetir. Tipe-tipe ibu-ibu yang riting kanan belok kiri gitu. Rekor selama belajar sendiri itu saya uda hampir nabrak orang yang mana orangnya sebenarnya berdiri di atas trotoar. Dan itu terjadi berkali kali. Tiap sesi seperti tiada progress. Parah kan?
Ember.
Setelah suami pindah ke Jakarta, saya tidak pernah latihan lagi. Bukan karena putus asa. Tapi di Jakarta memang nggak ada mobil. Jadi ga ada yang bisa dipakai latihan. Lagian jalanan Jakarta kan begitu, suami saya aja nggak mau bawa mobil sendiri. Setres macet katanya. Nyetir sendiri aja kagak mau, apalagi ngelatih sayaaaaa yang parah suparararararrarararh ini.
Ide saya latihan nyupir lagi datangnya dari papa mertua pas saya sedang cuti 3 bulan di Surabaya. Papa menyarankan supaya saya ambil kursus mengemudi saja, biar lebih aman.
Kenapa Lebih Aman Kursus Mengemudi?
- Karena didampingi pelatih yang profesional. Jadi kalau saya panik, yang ngelatih bisa take over.
- Karena menggunakan mobil yang sudah dimodif. Ada rem dan kopling cadangan di bagian pelatih, sehingga kalau saya ngeblank, pelatih bisa mengakses rem/ kopling mobil.
Saya dan suami langsung setuju. Kursus yang saya ambil adalah kursus cara mengendarai mobil manual. Pertimbangan ambil yang manual adalah sekalian persiapan tes SIM. Katanya tesnya kan pakai manual.
Tempat kursus mengemudi mobil manual yang kami pilih adalah Kursus Mobil Djoen Surabaya. Sebelumnya sudah ada dua anggota keluarga besar yang ambil kursus di sini dan so far puas. Jadilah saya yang ketiga. Teriring doa supaya nggak mencemarkan nama baik almamater. Wkwkwk….
Saya langsung cerita aja pengalaman kursus mengemudi mobil Surabaya ini ya.
Deskripsi Umum:
Latihan dilakukan selama 10 jam dalam 4 hari. Jadwalnya bebas, kita tinggal cek aja kesesuaian armada yang kosong dengan jadwal kita. Makin awal kita bikin jadwal, makin banyak pilihan jadwalnya. Oiya deal-dealan jadwalnya pas kita daftar ya, tapi masih bisa direschedule H-1 pada jam kerja. Kalau lewat dari H-1, jadwalnya hangus.
Waktu itu saya memilih jadwal: Jumat (2 jam), Selasa (2 jam), Rabu (2 jam) dan Kamis (4 jam). Yang terakhir memang selalu diset 4 jam oleh admin karena di sesi terakhir ada latihan parkir. Jadi butuh waktu yang lebih panjang.
Maaf banget, nggak ada foto on the spotnya ya. Terlalu nervous untuk selfie selfie…. wkwkwkwk…. Tapi tenang, ini bukan HOAX. Tapi mobilnya juga bukan mobil sport seerti di bawah ini ya, hehehe, pakainya Xenia dan Avanza.
Pengalaman Belajar Mengemudi Mobil Manual
Hari Pertama (2 jam)
- Pertama-tama saya dikenalkan dengan cara kerja 3 pedal: rem, kopling dan gas.
- Kemudian belajar cara memindah gigi manual.
- Kemudian belajar “ngemong” gas. Maju mundur sedikit.
- Daaaaannnnn…. Langsung jalan di jalan raya.
Menjelang pertengahan sampai akhir sesi I, saya belajar maju mundur. Ternyata belajar mundur yang alussss itu butuh latihan yang keras juga ya. Kadang saya nggak sabar jadi enjot enjotan gitu mobilnya. Hehehe…. Walaupun tampak sederhana, pelatih cukup menekankan latihan maju mundur ini, karena akan bermanfaat sekali sebagai dasar latihan parkir.
Hari Kedua (2 jam)
Hari kedua saya langsung jalan di jalan raya latihan mengemudi mobil —- dalam artian melancarkan make setir. Karena feeling “kanan-kiri” say belum jalan betul. Jadi sering terlalu mepet kiri, semacam mau naik trotoar gitu.
Oleh pelatih saya diminta untuk ambil lajur tengah di jalan raya. Kadang juga ambil kiri kalau jalanan hanya dua jalur. Kalau pas ambil kiri, sering jantungan euy sama motor yang suka motong dari kiri. Hehehe….
Hari Ketiga (2 jam)
Mirip dengan hari kedua tapi saya perhatikan pelatih juga menekankan cara mengemudi mobil manual di belokan. Sudah banyak tidak dibantu lagi untuk masalah setir. Kalaupun terlalu ke kanan/ kiri, pelatih pakai kode tangan saja.
Selain di belokan, pelatih juga memberikan tips cara mengemudi mobil manual di tanjakan. Hehehe, ini saya sempat bikin mobil mati di tanjakan dan bikin panik mobil yang ada di belakang saya. Diklakson klakson dong.
Ingin ku teriakkan, “Woy, klaksonmu bikin eike makin panik, ciiiiinnn!”
Tapi syukurlah kemudian ditangani pelatih. Hehehe, jadi nggak sampai melorot dan nubruk belakang kaya bom bom car.
Hari Keempat (4 jam)
Seperti yang saya sebutkan tadi, hari keempat adalah belajar parkir mobil. Dan sukses bikin pergelangan kalo saya pegel. Kunci parkir kata pelatihnya adalah di perkiraan haluan dan mampu maju mundur alus.
Jadi selama hampir dua jam lebih saya latihan parkir. Lumayan, cuma sekali ngejatuhin tiang. :P
Setelah itu, dua jam sisanya latihan memperlancar putar balik. Trus mengemudi mobil di dalam gang. Yang di dalam gang ini saya kikuk banget. Takut nabrak bocah lari-lari euy.
Untung aman semua, lancar terkendali.
Kira-kira seperti ini kartu “pelajar” yang saya miliki beserta peraturan lengkapnya:
Pengajar
Saya mendapat dua orang pelatih. Yang pertama melatih saya di hari 1 dan 2. Pelatih berikutnya melatih saya di hari ke 3 dan 4. Keduanya sama-sama laki-laki berusia sekitar 40an tahun (perkiraan saya). Gayanya santai namun tetap sopan. Kadang bercanda khas orang Surabaya gitu, menurut saya cukup membuat siswanya rileks ya.
Pas di lapangan bertemu dengan pelatih lain, ternyata ada pelatih yang perempuan loh. Siapa tau ada yang merasa lebih nyaman dilatih oleh pelatih perempuan, mungkin bisa menanyakan jadwal pelatih perempuan saat mendaftarkan diri.
Pelatih kedua lebih santai daripada pelatih pertama. Kadang saya mengira dia ngalamun atau ngantuk lo. Namun ternyata tak kalah sigap mengatasi masalah yang saya timbulkan di jalanan.
Keduanya juga relatif tepat waktu. Mulai sesuai dengan jadwal yang dijanjikan, selesai juga sesuai jadwal. Kecuali hari keempat, jadwal dipercepat karena saya sampai lebih awal. Namun hal tersebut seizin saya. Jadi relatif disiplin namun juga fleksibel.
Alamat Kursus Mengemudi Surabaya (Djoen):
Ada beberapa tempat setahu saya: Di Raya Kupang, Ngagel Raya Selatan dan Raya Manukan Tengah. Saya sendiri ambil yang di Jalan Ngagel Raya Selatan. Pertimbangannya karena dekat rumah kakak ipar si.
Alamat lengkapnya sbb: Jalan Ngagel Jaya Selatan No 16. Telp. 081232872007
Biaya Kursus Mengemudi Mobil Plus SIM
Biaya kursusnya saja Rp 550.000,00 untuk sepuluh jam pelatihan. Kalau untuk mengurus SIM kalau tidak salah tambah Rp 800.000,00 atau Rp 1.300.000,00 apa ya. Saya rancu, kemarin sempat nanya, tapi lupa lupa ingat. Saya sendiri hanya mengambil kursusnya saja. Untuk harga kursusnya saya rasa cukup worthy ya.
Tips Selama Latihan
- Gunakan pakaian yang nyaman.
- Pergunakan alas kaki yang nyaman. Saya sendiri prefer pakai sepatu olahraga/ flat. Jangan sendal jepit, takutnya selip. Jangan pula pakai yang tebal-tebal solnya seperti wedges atau yang ada heelsnya. Bikin responnya melambat pas nekan kopling, kaya ada yang nyangkut.
- Bawa air minum.
- Jangan lupa makan dulu. Laper bikin baper dan nggak konsen Nyah. Jadi gampang frustasi. Apalagi yang sesi 4 jam ye. Pegel.
- Kalau terbiasa menggunakan minyak angin/ essential oil, bawa aja yang bikin rilek. Saya sendiri bawa EO blend yang bikin mood jadi enakan (campuran lavender + mint). Related post: EO Blend SAE.
Chit Chat
Gitu cerita saya belajar mengemudi mobil manual. Walaupun kemungkinan kecil sekali akan menggunakan mobil manual, namun saya rasa ilmunya pasti akan bermanfaat. Begitu juga, walaupun mungkin akan malas nyetir sendiri, sebagai perempuan dan ibu, saya rasa tetap penting membekali diri dengan skill tersebut.
Bayangin saja kalau kepepet, anak sakit, atau kita mau bepergian sendiri sementara (amit-amit) ojek online susah didapat. Ya kita sudah siap memberdayakan diri sendiri.
Saya yakin, buat perempuan lebih banyak pertimbangan buat latihan nyetir sendiri. Salah satunya adalah ragu untuk bepergian sendiri. Seperti di keluarga saya, ayah dan adik laki-laki semua bisa nyetir. Semua yang perempuan tidak. Kebiasaan dimanjakan para lelaki, hehehe. Sebenarnya adalah bentuk perlindungan ya. Namun tidak ada salahnya memperlengkapi diri.
Atau alasan lain karena kita sendiri ragu pada kemampuan kita, dengan kata lain nggak pede alias merasa inferior. Yakin, rasa percaya diri tidak akan datang dengan sendirinya. Harus mau belajar dan mencoba. Kalau kata Eleanor Roosevelt, “No one can make you feel inferior without your consent.“
Semoga sharing saya kali ini bermanfaat ya Nyaaaah! Salam sayang….
Komentar
Posting Komentar