Belajar Mengelola/ Daur Ulang Sampah Rumah Tangga

Saya pengen cerita tentang pengalaman saya memanfaatkan/ daur ulang sampah dapur berupa kulit jeruk sebagai All Purpose – Natural Cleanser. Bukan bermaksud mau menggurui atau bagaimana yaa, 😊 saya ngerti banget kalau apa yang saya lakukan masih sangat sederhana. Tapi saya pengen cerita, karena saya yakin banyak juga yang mau memulai. Jadi biar bareng-bareng dan berasa punya banyak teman seperjuangan untuk mengelola sampah rumah tangga gitu.

Cerita ini bermula saat saya hamil, saya yang memang punya asma, jadi tambah lebih sensitif dengan bau-bauan. Pembersih kamar mandi sama sekali nggak bisa saya gunakan, karena saya tinggal di apartemen studio yang sirkulasi udaranya terbatas. Alternatif pembersih kamar mandi alami pertama yang saya coba adalah cuka.

Sebenarnya daya bersih-bersih cuka itu sudah mumpuni ya, tapi bau cuka nggak sesuai preferensi saya. Ga sampai bikin sesek seperti pembersih kamar mandi, tapi tetep unpleasant gitu buat saya. Awalnya kemudian saya campurkan dengan essential oil, yang memang saya punya di rumah. Tapi kemudian berasa boros, hahaha. Soalnya ya EO kan memang agak mahal ya….

daur ulang sampah rumah tangga: kulit jeruk

Akhirnya cari-cari alternatif ketemulah resep bikin All Purpose – Natural Cleanser ini. Cukanya diperam dulu dengan kulit jeruk. Jadi kaya infused vinegar gitu lo. Bau kulit jeruknya cukup bisa mengatasi bau cukanya kalau buat saya ya. Biar mempermudah, saya sebut larutan infused ini dengan All Purpose – Natural Cleanser Kulit Jeruk aja kali ya.

Daur Ulang Sampah Kulit Jeruk sebagai Pembersih

Bahan yang saya gunakan adalah:

  1. Cuka Makan, saya pakai yang murah meriah aja si ini. Pokoknya apa yang ada aja di rumah ya, Gengs. Saya waktu itu beli online di Shopee sekitar Rp 18.000,00-an, merk Dixie, ongkir Cuma Rp 4.500,00 pakai NinjaXpressID.
  2. Kulit Jeruk.

Jeruknya bebas juga jenis apa,  hehehehe. Karena jeruk baby lagi mureeee, saya akhir-akhir ini pakai jeruk baby. Pokoknya tergantung mana yang sedang kami konsumsi. Kadang kala, juga campuran kulit jeruk berbagai jenis, jeruk malang – jeruk lemon- jeruk pontianak. Yang belum pernah saya pakai kayanya si jeruk bali ya, karena nggak pernah makan itu si. #ehlah curhat.

Alat yang diperlukan:

  1. Toples,
  2. Pisau,
  3. Talenan.

Caranya sangat mudah:

1 . Potong-potong kulit jeruk.

Tujuan potong-potong tadi sebenarnya supaya lebih mudah masuk toples aja si. Lebih mudah masuk dan juga lebih mudah dikeluarkan gitu nantinya.

2 . Masukkan potongan kulit jeruk ke toples/ botol.

Pilih toples atau botol yang mulutnya lebar ya, untuk memudahkan memasukkan dan mengeluarkan kulit jeruknya.

3 . Tuangkan Cuka.

Saya biasanya tuang cukanya nggak sampai penuh toples atau botolnya. Soalnya kalau dibuka kadang suka ada kaya gasnya gitu. Mak pessss gitu bunyinya, hihihihi. Jadi saya lebih ayem kalau nggak penuh, takut tumpah tumpah gitu.

4 . Dibiarkan selama kurang lebih dua minggu.

Campuran kulit jeruk dan cuka tadi saya simpan di ruangan yang tidak langsung kena matahari selama kurang lebih dua mingguan. Mudah bukan?

Panen All Purpose – Natural Cleanser Kulit jeruk

Kalau sudah dua mingguan, peraman cuka dan kulit jeruk tadi sudah bisa disaring. Kalau mau digunakan cairan All Purpose – Natural Cleanser Kulit Jeruk biasanya saya larutkan dulu dengan air bersih dengan perbandingan 1:4. Larutan pembersihnya 1 bagian, air bersihnya 4 bagian.

Itu jadi larutan pembersih yang mild ya. Ada yang pakai resep 1:1, tapi saya selama ini pakainya 1:4. Tergantung kebutuhan saja ya, trial error tetap diperlukan.

Gunanya Apa?

Saya biasanya menggunakan larutan yang sudah diencerkan tadi untuk bersih-bersih beberapa hal sbb:

1 . Lantai Kamar Mandi

Setelah larutan diencerkan, saya masukkan ke spray. Semprotkan cairan ke keramik lantai atau dinding kamar mandi, biarkan kurang lebih setengah jam. Kemudian sikat. Kalau menggunakan larutan yang lebih pekat, bisa disesuaikan waktunya ya, soalnya takut bikin keramik lantainya rusak.

Manfaat yang saya rasakan, selain kotoran di keramik jadi lebih mudah disikat, lumut juga jadi lebih lama tumbuhnya. Jadi nggak licin lantai kamar mandinya so far. Aman buat anak saya yang balita, dan bumil yang clumsy kaya saya hihihi….

2 . Sink Cuci Piring

Saya biasanya pakai larutan ini di sink cuci piring terutama kalau baru mencuci piring atau alat masak yang lemaknya banyak. Jadi lebih mudah bersih, nggak pakai otot ngosreknya.

3 . Karpet atau Kasur yang Terkena Ompol

Kalau misalkan anak ngompol, biasanya bekas ompolnya saya lap dengan kain untuk menyerap pipis, lalu saya taburi dengan baking soda sampai betul betul terserap. Kemudian setelah kering, lokasi baking soda tadi saya semprot dengan cuka sambil disikat. Biarkan kering lagi. Setelah kering, sisa baking soda dan larutan saya sedot dengan vacuum cleaner. Jemur kasur/ karpet kalau bisa kena matahari, atau pastikan benar-benar kering. Itu akan membantu mengurangi/ menghilangkan bau pesing dan mencegah jamur. Pertolongan pertama banget, nanti kalau sudah memungkinkan bisa panggil tukang cuci kasur/ karpet kalau ada noda-noda yang tidak tertolong.

Lumayan banget si buat saya. Terutama karena bahan-bahannya memang selau ada di dapur. Kulit jeruk pun bisa dibilang hanya “sampah”. Tapi ternyata dengan sedikit langkah, bisa kembali punya nilai ekonomis.

Next step, sepertinya saya pengen belajar lebih jauh lagi tentang memilah sampah rumah tangga. Saya juga sempat nonton video YT seri BERGURU yang inspiratif banget tentang Santi, seorang penggiat lingkungan. Dia mendirikan Kertabumi Recycling Center yang mendaur ulang sampah plastik jadi barang-barang yang bisa digunakan kembali.

Usaha Daur Ulang Sampah Rumah Tangga yang Menghasilkan

Kalau cerita saya bermula dari kebutuhan pribadi, cerita Santi bermula dari kegelisahan melihat kondisi sampah di Indonesia ketika dia traveling. Langkah yang dia lakukan adalah dengan membuat Kertabumi Recycling Center. Dimana dia mengajak ibu-ibu lain untuk mendaur ulang sampah dan menjualnya melalui tokonya di Bintaro dan juga lewat online shop mereka di beberapa market place (Tokopedia dan Shopee).

Barang yang mereka buat dan jual antar lain: Tote bag, Dompet, Sandal, Sabun natural, dll.Keren sik, soalnya mereka sampai bisa mempekerjakan orang lain loh dalam proses produksi barang-barang mereka.

Video 3 Tutorial Daur Ulang Sampah Rumah Tangga

Mereka juga nggak pelit ilmu, soalnya saya tonton di video di bawah ini, ownernya berbagi cara mendaur ulang sampah plastik secara sederhana antara lain:

  • Tutorial membuat lilin dari daur ulang sampah minyak jelantah,
  • Tutorial membuat selai dari kulit apel, (kulitnya ini loooh, kulit yaaaaa),
  • Tutorial membuat tote bag dari sampah plastik.
Tutorial yang disediakan di seri BERGURU

Klik video berikut ini!

https://bit.ly/Berguru_E3_EC

Aslik gampil gapil banget ternyata cara bikinnya. Dan kata Santi, tiap bazaar produk mereka pun banyak yang cari lo. Jadi ada nilai jualnya dari daur ulang sampah rumah tangga ini.

Seneng banget si aku pas nonton, soalnya jadi membuka mataku juga kalau ternyata masih banyak pengelolaan sampah rumah tangga lain yang cukup praktis dan bisa dilakukan. Bahkan mungkin bisa banget kalau ada temen-temen yang mau lakukan untuk dijadikan peluang bisnis. Yang penting mau buka mata sama potensi yang ada di sekitar ya untuk belajar ragam usaha baru.

Oiyaaaa, video di atas adalah episode ke-3 dari Seri BERGURU (Belajar Ragam Usaha Baru) yang dihelat oleh NinjaXpressID sebagai wujud nyata dukungan mereka terhadap UMKM dan brand lokal Indonesia di masa Pandemi ini. Aku seneng banget si sama inisiasi ini, karena sadar banget kalau semua pihak (swasta, pemerintah, masyarakat) memang harus gotong royong dan saling support biar bisa menghadapi dampak pandemi ini.

Dalam seri BERGURU ini, selain inspirasi usaha yang memanfaatkan sampah, ada juga tips bisnis Aquascape dan juga bertani di perkotaan, ketiganya terkait dengan kepedulian lingkungan dan sustainability. Kalau temen-temen tertarik menonton, bisa klik ke link BERGURU ini. 😊 Sekian sharing kali ini, berharap next time bisa cerita-cerita lagi tentang pengelolaan sampah rumah tangga di apartemen mungil kami ya…. Salam sayaaaang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Hamu dan Biji Bunga Matahari, Literasi Keuangan Anak

Review Shampo Zwitsal Natural, Shampo Bebas SLS dan Paraben yang Super Affordable

Review dan Pricelist/ Harga Mom n Jo Bintaro